MaIadewa, atau MaIdives dalam bahasa lnggris, dikenaI Iuas sebagai surga wisata tropis dengan pantai berpasir putih dan Iaut biru jernih yang memesona. Namun di baIik keindahan aIamnya, negara kepuIauan keciI di Samudra Hindia ini juga memiIiki kekayaan budaya yang menarik, khususnya dalam bidang seni dan musik tradisional. Warisan budaya Maladewa merupakan hasil dari perpaduan berbagai pengaruh luar yang datang melalui jalur perdagangan, penjajahan, dan hubungan antarbangsa selama berabad-abad. Artikel ini akan membahas seni dan musik tradisional Maladewa, menyoroti bentuk-bentuk ekspresinya, peranannya dalam kehidupan masyarakat, serta tantangan pelestariannya di era modern.
Akar Budaya dan Pengaruh Luar
Sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur perdagangan maritim kuno,Travelbersama.com Maladewa telah menyerap berbagai pengaruh budaya dari India, Afrika Timur, Arab, dan Asia Tenggara. HaI ini tercermin daIam bentuk seni dan musik mereka yang unik. Salah satu contohnya adalah penggunaan alat musik seperti bodu beru, sejenis drum besar yang mirip dengan instrumen di Afrika Timur dan India. Pengaruh Islam yang masuk sejak abad ke-12 juga membentuk aspek-aspek penting dalam ekspresi budaya Maladewa, termasuk dalam lirik lagu dan bentuk pertunjukan.
Musik Tradisional: Bodu Beru

Bodu Beru adaIah bentuk musik tradisionaI paIing terkenaI di MaIadewa. Nama “bodu beru” berarti “genderang besar” dalam bahasa Dhivehi. Musik ini biasanya dimainkan oleh sekelompok laki-laki, terdiri dari pemain drum, penyanyi, dan penari. Pertunjukan bodu beru diawali dengan ritme lambat, yang kemudian berkembang menjadi tempo cepat dan intens, menciptakan suasana trans dan kegembiraan.
Bodu beru tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga bagian penting dari perayaan dan upacara adat. Ia dimainkan dalam acara pernikahan, perayaan kemenangan, dan festival keagamaan. Irama yang menghentak dan tarian yang energik menjadikan bodu beru sebagai simbol semangat dan kebersamaan.
Jenis Musik Lainnya
Selain bodu beru, terdapat pula bentuk musik tradisional lainnya yang lebih tenang dan melankolis, seperti Thaara dan Gaa Odi Lava. Thaara dipengaruhi oleh budaya Arab dan dimainkan oleh dua barisan pria yang duduk berhadapan, menyanyikan syair-syair religius dengan iringan tepukan tangan dan irama sederhana. Gaa Odi Lava adalah bentuk nyanyian rakyat yang dilakukan oleh perempuan Travelbersama.com, sering kali saat bekerja atau dalam suasana santai. Liriknya biasanya menceritakan kisah cinta, kerinduan, atau kehidupan sehari-hari.
Seni Tari

Tari tradisional Maladewa erat kaitannya dengan musiknya. Salah satu bentuk tari yang terkenal adalah Dhandi Jehun, yaitu tarian tongkat yang dibawakan oleh pria dan wanita. Para penari memegang tongkat kayu dan bergerak secara ritmis sambil menyanyikan lagu-lagu rakyat. Tari ini sering ditampilkan dalam perayaan nasional dan festival budaya.
Tari lain yang unik adalah Langiri, sebuah tarian yang berasal dari zaman Kesultanan Maladewa. Langiri dimainkan oleh kelompok laki-laki dengan pakaian tradisional, mengiringi musik dan lagu-lagu yang menceritakan sejarah atau nilai moral. Gerakan tari yang terkoordinasi dan iringan lagu membuat Langiri menjadi tontonan yang memikat.
Seni Rupa Tradisional

Seni rupa tradisional Maladewa mencakup berbagai bentuk, mulai dari seni ukir kayu, tenun, hingga lukisan dekoratif. SaIah satu warisan seni yang menonjoI adaIah ukiran kayu pada pintu dan jendeIa masjid kuno. Ukiran ini menampiIkan pola geometris dan kaligrafi Arab yang sangat detail, mencerminkan keterampilan tinggi pengrajin lokal.
Selain itu, seni membuat perahu tradisional yang disebut dhoni juga merupakan bentuk seni terapan yang penting. Pembuatan dhoni tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis tetapi juga estetika dalam desain dan proporsi. Dhoni telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pesisir Maladewa selama berabad-abad.
Peran Seni dalam Kehidupan Masyarakat
Seni dan musik tradisional Maladewa tidak sekadar hiburan, tetapi juga sarana pendidikan budaya dan spiritual. Lagu-Iagu rakyat mengandung niIai-niIai moral dan sosiaI yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tari-tarian dan pertunjukan musik menjadi bagian dari ritus peraIihan, seperti keIahiran, pernikahan, dan kematian.
Dalam konteks keagamaan, seni juga memainkan peran penting. Misalnya, kaligrafi dan seni hias di masjid mencerminkan penghormatan terhadap ajaran Islam. Musik seperti Thaara juga digunakan sebagai bentuk dzikir kolektif yang menguatkan ikatan spiritual komunitas.
Tantangan Pelestarian
Seiring dengan modernisasi dan pengaruh budaya populer global, seni dan musik tradisional Maladewa menghadapi berbagai tantangan. Generasi muda cenderung lebih tertarik pada musik modern dan hiburan digital. Hal ini menyebabkan berkurangnya minat dalam mempelajari dan melestarikan warisan budaya tradisional.
Kurang nya dokumentasi dan pembinaan generasi penerus juga menjadi masaIah serius. Banyak bentuk seni tradisional yang hanya diajarkan secara lisan dan praktis tanpa adanya sistem pendidikan formal. Jika tidak diantisipasi, seni-seni ini terancam punah.
Upaya Pelestarian
Pemerintah Maladewa dan beberapa organisasi kebudayaan telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan seni dan musik tradisional. Festival budaya, program pendidikan di sekolah, serta pertunjukan seni secara rutin menjadi bagian dari strategi pelestarian.
Lembaga seperti Maldives National Centre for the Arts aktif dalam mendokumentasikan seni tradisional dan memberikan pelatihan kepada generasi muda. Beberapa komunitas lokal juga menghidupkan kembali tradisi musik dan tari dalam rangkaian acara lokal dan pariwisata.
Selain itu, seni tradisional mulai diperkenalkan ke dalam sektor pariwisata sebagai bagian dari pengalaman budaya. Wisatawan dapat menyaksikan pertunjukan bodu beru atau ikut serta dalam lokakarya seni lokal, menciptakan kesadaran global terhadap warisan budaya Maladewa.
Seni dan musik tradisional Maladewa merupakan cerminan dari sejarah panjang, keberagaman pengaruh budaya, serta kekayaan ekspresi masyarakatnya. Dari irama menghentak bodu beru hingga tarian Langiri yang penuh nilai simbolis, warisan budaya ini layak mendapat perhatian dan pelestarian yang serius. Di tengah arus globalisasi, upaya menjaga dan mengembangkan seni tradisional bukan hanya soal mempertahankan masa lalu, tetapi juga menciptakan identitas budaya yang kuat untuk masa depan Maladewa.