HIDANGAN SAAT DI ARAB SAUDI

Arab Saudi dikenal luas sebagai negeri gurun yang kaya akan budaya, sejarah Islam, dan minyak bumi. Namun, selain aspek religius dan ekonominya, negara ini juga memiliki kekayaan kuliner yang khas, lezat, dan penuh nilai tradisi. Makanan di Arab Saudi mencerminkan perpaduan budaya Arab, Persia, India, bahkan Afrika, yang berkembang seiring hubungan dagang dan sejarah migrasi. Artikel ini akan membahas berbagai aspek menarik seputar makanan khas Arab Saudi, mulai dari hidangan tradisional, gaya makan, hingga perkembangan kuliner modern.


Sejarah dan Budaya Kuliner Arab Saudi

Masakan Arab Saudi merupakan bagian dari kuliner Timur Tengah yang lebih luas, namun memiliki kekhasan tersendiri. Mengingat sebagian besar wilayah negara ini adalah gurun, bahan-bahan makanan tradisional yang digunakan mencerminkan keterbatasan geografis dan iklim: gandum, kurma, susu, daging kambing, dan ayam menjadi bahan utama.

Masyarakat Saudi memiliki tradisi makan bersama yang sangat kuat. Makanan biasanya disajikan dalam nampan besar (disebut siniyah) dan dinikmati bersama-sama sambil duduk di atas lantai berkarpet. Ini bukan hanya soal makan, melainkan juga simbol dari kebersamaan dan keramahan. Menyambut tamu dengan hidangan lezat adalah bagian penting dari budaya Arab Saudi.


Hidangan Utama Khas Arab Saudi

Berikut ini adalah beberapa makanan utama khas Arab Saudi yang paling populer dan sering disajikan dalam berbagai acara:

1. Kabsa

Makanan Terbuat dari nasi berbumbu yang dimasak bersama daging ayam, kambing, atau sapi, kabsa biasanya diberi rempah seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, jintan, dan daun salam. Warnanya kuning kemerahan karena ditambah tomat dan kunyit. Kabsa sering disajikan dalam acara keluarga besar, pernikahan, atau pertemuan resmi.

2. Mandi

Mandi mirip dengan kabsa, tetapi cara memasaknya berbeda. Daging dimasak secara tradisional dalam oven tanah liat (tandoor), sehingga teksturnya sangat empuk dan rasanya kaya. Beras dimasak bersama kaldu daging dan rempah-rempah seperti saffron dan kayu manis. Hidangan ini banyak ditemukan di wilayah selatan Saudi, seperti Najran dan Asir.

3. Jareesh

Jareesh adalah bubur kasar yang terbuat dari gandum tumbuk, dimasak bersama daging dan rempah. Teksturnya mirip bubur beras tetapi lebih kental dan gurih. Makanan ini sering disajikan di rumah-rumah tradisional, terutama di wilayah Najd (tengah Arab Saudi).

4. Mutabbaq

Mutabbaq merupakan jenis panekuk yang diisi daging cincang, telur, dan bawang, lalu digoreng hingga garing. Ini adalah hasil pengaruh budaya Yaman dan India. Mutabbaq sangat populer sebagai makanan jalanan dan juga sering dinikmati saat malam hari.

5. Thareed

Ini adalah salah satu makanan favorit Nabi Muhammad dan sangat sering disajikan selama bulan Ramadan.


Makanan Penutup dan Camilan

Makanan manis juga memegang peranan penting dalam budaya Saudi. Kurma, madu, dan kacang-kacangan adalah bahan utama dalam banyak makanan penutup.

1. Maamoul

Kue kering berisi kurma atau kacang ini sangat populer saat Idul Fitri dan Idul Adha. Adonan terbuat dari semolina dan mentega, dibentuk dengan cetakan kayu khusus.

2. Luqaimat

Luqaimat adalah bola-bola kecil dari adonan tepung yang digoreng dan disiram sirup manis atau madu.Luqaimat biasanya disajikan saat berbuka puasa.

3. Basbousa

Kue semolina ini berasal dari Mesir namun sangat populer di Saudi. Rasanya manis dan lembut, sering diberi sirup gula dan kacang almond di atasnya.


Minuman Tradisional

1. Qahwa Arabiyah (Kopi Arab)

Qahwa Arabiyah disajikan tanpa gula, tetapi ditambahkan kapulaga, saffron, dan kadang cengkeh. Ritual minum kopi menjadi simbol kehormatan dan keramahan dalam budaya Saudi.

2. Teh dengan Mint

Minumana daun  mint di campur rempa-rempah .sangat gampang di dapat kan di arab Saudi.

3. Sobia

Minuman sobia minuman dingin sangat manis terbuat dari roti, susu, stroberi atau coklat. Sangat populer selama Ramadan.


Makanan Jalanan dan Kuliner Modern

Dengan pertumbuhan kota dan peningkatan jumlah ekspatriat, Arab Saudi kini mengalami lonjakan tren kuliner modern. Kota seperti Riyadh dan Jeddah dipenuhi restoran dan food truck yang menawarkan makanan lokal dan internasional.

1. Shawarma dan Falafel

Shawarma (daging ayam atau sapi yang dipanggang secara vertikal lalu disajikan dalam roti pita) dan falafel (bola goreng dari kacang arab) adalah makanan cepat saji yang digemari semua kalangan, terutama anak muda.

2. Burger Saudi

Burger gaya lokal dengan bumbu khas Arab, seperti saus tahini, hummus, atau tambahan kurma karamel, mulai bermunculan di kota-kota besar.

3. Restoran Internasional

Kehadiran restoran cepat saji global seperti McDonald’s, KFC, dan Starbucks sangat mencolok, namun banyak juga yang menawarkan versi halal dengan bumbu lokal.


Ramadan dan Makanan Spesial

Ramadan adalah bulan suci yang sangat spesial dalam budaya Islam, dan ini juga tercermin dalam pola makan. Iftar (buka puasa) biasanya dimulai dengan kurma dan air, lalu dilanjutkan dengan sup, roti, dan nasi. Makanan seperti sambosa (samosa ala Arab) dan luqaimat menjadi menu favorit. Suasana Ramadan di Arab Saudi sangat meriah, terutama menjelang malam.


Kesimpulan

Kuliner Arab Saudi adalah perpaduan antara kesederhanaan gurun dan kekayaan rempah dari jalur perdagangan kuno. Dari nasi kabsa yang menggugah selera, kopi Arab yang khas, hingga makanan penutup manis seperti maamoul, kuliner Saudi menawarkan pengalaman rasa yang kaya dan penuh makna budaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi transformasi besar dalam dunia kuliner di Saudi, dipengaruhi oleh globalisasi, pariwisata, dan perubahan sosial. Meski demikian, masyarakat Arab Saudi tetap memegang teguh identitas dan kebanggaan terhadap makanan tradisional mereka. Maka dari itu, menjelajahi kuliner Arab Saudi bukan hanya soal rasa, tetapi juga memahami sejarah dan jiwa bangsa yang penuh nilai.

2 thoughts on “HIDANGAN SAAT DI ARAB SAUDI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *